garis tersebut tidak mengenal tapal batas antarnegara, tidak tergantung pada tingkat pendapatan per kapita di suatu negara, dan juga memperhitungkan perbedaan tingkat harga antarnegara dengan mengukur penduduk miskin sebagai orang hidup yang kurang dari us$1 atau $2 per hari dalam dolar paritas daya beli (purchasing power parity). konsep kemiskinan absolut ini digunakan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, dan perumahan agar dapat menjamin kelangsungan hidupnya.
banyak faktor yang menyebabkan seseorang atau sebuah keluarga miskin. menurut kartasasmita (1999, dalam widodo) bahwa kondisi kemiskinan disebabkan sekurang-kurangnya empat penyebab yaitu :
- rendahnya taraf pendidikan, sehingga mengakibatkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan menyebabkan sempitnya lapangan kerja yang dapat dimasuki.
- rendahnya derajat kesehatan, sehingga menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya piker dan prakarsa.
- terbatasnya lapangan kerja. selama ada lapangan kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada harapan untu memutuskan lingkaran kemiskinan tersebut.
- kondisi keterisolasian (terpencil), sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan yang dinikmati masyarakat lainnya.
berdasarkan laporan asia development bank (adb), pertumbuhan ekonomi yang cepat dan menyeluruh adalah satu-satunya faktor terpenting dalam memelihara keberlanjutan pengurangan kemiskinan. pengalaman perekonomian asia timur dan asia tenggara menekankan pada pentingnya suatu kebijakan publik yag dinamis dan peran aktif dari negara yang bersangkutan dalam menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan terselenggaranya pertumbuhan ekonomi yang cepat. pertumbuhan juga memperbaiki pendapatan publik dan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk prasarana fisik dan sosial, sehingga membantu mengurangi kemiskinan serta memperbaiki potensi produktif perekonomian.