konsep pembangunan (development)

masalah pembangunan (development) sampai dengan saat ini masih menjadi diskursus, di satu sisi pembangunan memiliki tujuan yang sangat ideal bagi kepentingan masyarakat banyak namun di sisi lain pembangunan juga bisa berubah menjadi wadah dominasi negara terhadap masyarakat. di indonesia kata pembangunan ini semakin mendapat posisi sentral selama masa rezim orde baru dimana dalam masa ini pembangunan bahkan seolah-olah dijadikan semboyan dan ideologi baru bagi pemerintah orba yang diimplementasikan dalam setiap program yang dilaksanakan, apapun bentuk aksi yang dilakukan pemerintah selalu dikaitkan dengan kata dalam rangka pembangunan.

terminologi pembangunan mulai muncul ke permukaan sejak tahun 1940-an dimana pada saat itu pemerintah amerika serikat di bawah pimpinan presiden harry s truman mengumumkan kebijakan pemerintahannya dengan mengembangkan istilah pembangunan (development) dalam rangka mengantisipasi sikap anti kapitalisme. kaum anti kapitalisme menganggap bahwa kapitalisme dianggap menimbulkan keterbelakangan (underdevelopment) terhadap banyak rakyat di dunia ketiga.

berawal dari kebijakan tersebut dikemudian hari kemudian bermunculan banyak konsep atau teori tentang pembangunan diantaranya rostow mencetuskan teori pertumbuhan (growth theory), mcclelland dan alex inkeles mengemukakan teori modernisasi (theory of modernization). teori yang muncul tersebut pada umumnya memberikan posisi sentral kepada faktor manusia yang lebih banyak berperan dalam keberhasilan pelaksanaan pembangunan, bukan pada struktur dan sistem pembangunan tersebut.

dalam perkembangan selanjutnya, pembangunan atau istilah lain yang maksudnya sama, diterjemahkan dan diimplementasikan oleh banyak negara dengan cara yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi sosial politik negara tersebut.

di indonesia setelah mengalami krisis ekonomi yang cukup hebat pada masa pemerintahan presiden soekarno, rezim pada saat itu mencoba melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi yang berkembang saat itu. rezim pengganti yaitu pemerintahan orde baru kemudian menterjemahkan pembangunan dengan sistem yang sangat berorientasi ke pusat atau sentralistik.

menurut dr. mansour fakih dalam rangka melindungi ideologi pembangunan, pemerintah orde baru melakukan pelbagai pendekatan antara lain dengan melarang keberadaan semua organisasi (politik) masa di tingkat desa, menggeser tradisi demokrasi, menempatkan militer dalam setiap desa (babinsa) dan dalam bidang ekonomi menciptakan koperasi unit desa. dari realitas yang ada di atas, terlihat bahwa ideologi pembangunan diterjemahkan menjadi pembangunan melalui mekanisme kontrol ideologi yang ketat dan canggih baik di bidang sosial, kultur, ekonomi maupun politik.

terlepas dari sisi negatif di atas, apabila dilihat secara substansial, tujuan pembangunan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. profesor goulet berpendapat paling tidak ada tiga komponen dasar atau esensi yang harus dijadikan dasar untuk memahami pembangunan yang hakiki yaitu
  1. kecukupan (sustenance) yaitu terpenuhinya semua hal yang merupakan kebutuhan dasar dari manusia yang meliputi pangan, sandang, papan. kesehatan dan keamanan.
  2. jati diri (self esteem) yaitu adanya dorongan dari diri sendiri untuk maju, menghargai diri sendiri, merasa diri pantas dan layak untuk mengejar atau melakukan sesuatu dan seterusnya,
  3. kebebasan (freedom) yaitu kemampuan untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan.
berdasarkan pendapat di atas, michael todaro membuat kesimpulan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. sementara itu gunawan sumodiningrat mengemukakan bahwa pembangunan adalah proses natural mewujudkan cita-cita bernegara, yaitu terwujudnya masyarakat makmur sejahtera secara adil dan merata.

dari dua pendapat di atas terlihat bahwa pada dasarnya pelaksanaan pembangunan memiliki tujuan yang sama yaitu ke arah yang lebih baik atau dengan kata lain adalah suatu upaya untuk mengatasi permasalahan yang ditemui. sehubungan dengan upaya untuk mencapai kondisi yang lebih baik dimaksud di atas, pemerintah indonesia telah melaksanakan berbagai program yang senantiasa mengalami penyempurnaan sesuai dengan perkembangan zaman.

kecenderungan konsep pembangunan di indonesia dalam perkembangan nya menurut gunawan sumodiningrat dimulai dari :
  1. pendekatan growth strategy yaitu dengan memfokuskan diri pada pembangunan industri besar-besaran.
  2. pendekatan growth with distribution yaitu dengan menyediakan atau menciptakan lapangan pekerjaan langsung bagi masyarakat.
  3. pendekatan appropriate technology yaitu dengan menciptakan lapangan pekerjaan melalui proses produksi yang lebih bersifat padat karya.
  4. pendekatan basic needs development yaitu dengan menyediakan kebutuhan minimum bagi penduduk yang tergolong miskin tidak hanya pangan, pakaian dan papan saja, termasuk juga kemudahan akses pada pelayanan air bersih, sanitasi, transport, kesehatan dan pendidikan.
  5. pendekatan sustainable development yaitu suatu pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa merugikan kebutuhan generasi masa datang.
  6. pendekatan empowerment yaitu pembangunan yang lebih menekankan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung (melalui partisipasi), demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.
sejalan dengan pendekatan terakhir di atas, noeng muhadjir mengemukakan ada tiga cara pembangunan yaitu pertama membangun lewat pembinaan tenaga, kedua membangun lewat pengembangan institusi dan ketiga membangun lewat pengembangan infra struktur.

lebih jauh pendekatan pembangunan lewat pengembangan institusi dewasa ini mulai diterapkan oleh pemerintah. dalam rangka mengatasi adanya krisis ekonomi yang telah membuat perekonomian indonesia terpuruk sangat drastis, pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan program pembangunan yang merupakan kombinasi dari upaya pertolongan (rescue) dengan pemberdayaan (empowerment). kebijakan ini dirumuskan melalui suatu paket program yang disebut dengan jaring pengaman sosial (social safety net).