akhirnya, ada waktu kosong untuk membuat postingan. dari dinihari tadi, mau menulis postingan, tapi gara-gara kehabisan ide, sampai mentok mikirnya belum juga satu postingan pun dibuat. sejenak jeda dari rutinitas pekerjaan, saya buka-buka file, cari bahan dan akhirnya ketemu juga.
postingan kali ini adalah tentang kepemimpinan dalam organisasi. dan berikut ini uraiannya :
kepemimpinan dalam organisasi memiliki peran penting untuk mencapai tujuan organisasi. melalui kepemimpinan organisasi dapat mengerahkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan. kepemimpinan yang responsif sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi kinerja organisasi dan menggerakan bawahan.
menurut bernard (1990) kepemimpinan merupakan agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi perilaku dan kinerja bawahan. sedangkan kepemimpinan menurut terry (1960) adalah aktifitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi. dimana pengaruh dan kemampuan pemimpin dalam pendapat tersebut sangat dominan bagi tercapainya tujuan organisasi. pemimpin dengan otoritas yang dimiliki diharapkan mampu untuk memimpin bawahan serta mengorganisir bawahan dan meminimalisir perbedaan kepentingan (conflict interest) antara ambisi individu, maupun kelompok dalam mencapai tujuan organisasi.
pendapat yang hampir sama, disampaikan oleh kartono (1998) bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama dimana kepemimpinan tersebut harus memenuhi kompetensi tertentu agar proses pencapaian tujuan organisasi menjadi lebih mudah. kompetensi tersebut meliputi; akseptansi/penerimaan dari kelompok, dan pemilikan keahlian khusus pada satu situasi khusus.
berdasar dari pendapat diatas, kepemimpinan bisa diartikan sebagai kemampuan seorang pemimpin untuk menempatkan dirinya sebagai agen perubahan bagi organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku dan berdampak terhadap peningkatan kinerja organisasi.
kepemimpinan, menurut sebagian ahli lainnya muncul dan terbentuk dengan sendirinya dan sebagian lain menyatakan bahwa kepemimpinan dibentuk melalui lingkungan. menurut karjadi (1989) terdapat berbagai teori tentang kepemimpinan antara lain adalah: teori bakat, bahwa kepemimpinan diawali dari bakat individu, akan tetapi bakat tersebut harus dikembangkan dengan melatih diri dalam sifat-sifat dan kebiasaan tertentu dengan berpedoman kepada suatu teori tentang sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin; teori lingkungan, bahwa waktu, periode, tempat, situasi dan kondisi tertentu sebagai akibat dari pada suatu peristiwa penting, akan menampilkan seorang pemimpin yang dikehendaki oleh lingkungannya pada waktu tertentu; teori hubungan kepribadian dengan situasi, bahwa kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kepribadian yang menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapi berupa tugas dan pekerjaan yang dihadapi, orang-orang yang dipimpin, keadaan yang mempengaruhi pekerjaan serta orang-orang yang harus menjalankan pekerjaan tersebut.
philip crosby,1991, menyatakan bahwa:
kepemimpinan tidak hanya terbentuk begitu saja, akan tetapi kepemimpinan dapat dipelajari, dimana seseorang sebenarnya dapat belajar untuk menjadi eksekutif dan karakteristik terpenting untuk menjadi seorang pemimpin adalah sifat terbuka, konstan dan belajar terus-menerus.