Landasan Teori : Pengukuran Derajat Fiskal & Perekonomian Daerah

Bisnis Untuk Anak Muda

Dapatkan uang saku jutaan / bln
Jadilah Anak Muda yang Kaya
---------------------------------------------------------------

Pengukuran derajat otonomi keuangan menjelaskan mengenai kemampuan suatu daerah dalam membiayai pelaksanaan pemerintah dan pembangunan berdasarkan Pendapatan Asli Daerah. Tingkat kemampuan keuangan daerah dari sisi penerimaan secara bertingkat dapat diklasifikasikan dari hasil penelitian Fisipol UGM bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (1991) kemampuan daerah kabupaten/kota dalam melaksanakan otonomi dilihat dari 6 faktor  atau komponen yaitu, kemampuan keuangan, kemampuan aparatur, kemampuan ekonomi daerah, demografi serta kemampuan administrasi dan organisasi.  Adapun tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar  derajat otonomi fiskal daerah adalah dengan kriteria sebagai berikut.
1.    0,00%   –  10,00%   dinilai sangat kurang.
2.    10,01%  -  20,00%   dinilai kurang.
3.    20,01%  -  30,00%  dinilai sedang.
4.    30,01%  -  40,00%  dinilai cukup.
5.    40,01%  -  50,00%  dinilai baik.
6.   50,00%  -  ke atas   dinilai sangat baik.

Kegiatan perekonomian suatu daerah dapat kita lihat dari perkembangan PDRB daerah tersebut. PDRB merupakan salah satu indikator yang  penting dalam menggambarkan kemajuan/kegiatan perekonomian suatu daerah. Dalam lingkup suatu negara istilah Produk Domestik Bruto (PDB)  dapat diartikan sebagai nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun, berarti PDRB mempunyai pengertian yang sama tapi hanya dalam lingkup suatu daerah (Wijaya, 1999:13).

Perhitungan PBRB dapat dilakukan dengan tiga pendekatan yang secara umum kita kenal pendekatan pertama yaitu pendekatan produksi yang menyangkut jumlah nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu  daerah selama jangka waktu tertentu. Pendekatan kedua yaitu pendekatan pendapatan, merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi dalam suatu proses produksi. Pendekatan ketiga yaitu pendekatan pengeluaran, menyangkut jumlah pengeluaran yang dilakukan baik oleh rumah tangga, swasta maupun pemerintah.
Badan Pusat statistik (BPS), Lembaga Keuangan serta Bappeda baik tingkat Kabupaten maupun Propinsi selalu mencantumkan PDRB menurut harga berlaku (current year price) dan harga konstan (base year price), menurut harga berlaku artinya nilai barang dan jasa dihitung berdasar harga pada tahun yang bersangkutan, sedangkan harga konstan dihitung berdasar tahun dasar yang telah ditetapkan menurut suatu tahun tertentu. Tahun dasar biasanya digunakan tiap 10 tahun sekali.

PDRB menunjukkan besarnya nilai uang dari output tahunan yang dihasilkan. Dari pengalaman, diketahui bahwa nilai satuan uang sepanjang waktu mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi secara umum karena penurunan nilai uang, akibat inflasi atau kenaikan harga umum, ataupun sebaliknya terjadi penurunan tingkat harga umum.
Jika kegiatan perekonomian meningkat/PDRB yang dalam hal ini diwakili oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Angkutan dan Komunikasi mengalami peningkatan secara dinamis, maka kecenderungan tingkat pendapatan masyarakat naik, tingkat kekayaan bertambah dan penerimaan PAD akan mengalami kenaikan, sehingga sangat dimungkinkan ada hubungan antara PDRB dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat, memiliki keterkaitan yang erat dengan Jumlah Penduduk dan Jumlah Kendaraan Bermotor, hal ini dikarenakan bahwa tinggi dan rendahnya penerimaan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang bermukim serta jumlah kendaraan bermotor yang merupakan sarana transportasi dalam menggerakkan perekonomian. Artinya dengan semakin meningkatnya perekonomian/PDRB berarti tingkat kesejahteraan dan tingkat sosial ekonomi semakin baik, meskipun PDRB belum sepenuhnya menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat suatu daerah secara keseluruhan.