Landasan Teori : Pembangunan


Bisnis Untuk Anak Muda

Dapatkan uang saku jutaan / bln
Jadilah Anak Muda yang Kaya

------------------------------------------------------------
Setiap orang bisa saja mengartikan istilah pembangunan secara berbeda sesuai dengan seleranya sendiri, sehingga pada akhirnya definisi tentang pembangunan pun menjadi berbeda antara satu dengan yang lain. Secara umum, sebelum tahun 1970-an pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. Tinggi rendahnya kemajuan pembangunan hanya diukur berdasarkan tingkat pertumbuhan GNP, baik secara keseluruhan maupun per kapita.

Diyakini pula bahwa pertumbuhan tersebut akan menyebar dengan sendirinya sehingga menciptakan lapangan kerja dan berbagai peluang ekonomi yang akhirnya akan menumbuhkan berbagai kondisi yang diperlukan untuk distribusi hasil-hasil pertumbuhan ekonomi dan sosial secara merata.

Setelah dekade 1970-an, pembangunan ekonomi mengalami redefinisi, di mana semakin lama semakin banyak ekonom dan perumus kebijakan yang meragukan ketepatan dan keampuhan tolok ukur GNP sebagai indikator tunggal atas terciptanya kemakmuran dan kriteria kinerja pembangunan. Dengan demikian, disadari bahwa pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan.

Menurut Todaro (2000:16), pembangunan memiliki tiga komponen dasar yang harus dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami pembangunan yang paling hakiki. Ketiga komponen dasar tersebut adalah :
  1. kecukupan (sustenance) ; yang dimaksud dengan kecukupan di sini adalah kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan dasar manusia, yaitu segala sesuatu yang jika tidak dipenuhi akan menghentikan kehidupan seseorang;
  2. jati diri (self-esteem) ; menjadi manusia seutuhnya, yaitu dorongan dari diri sendiri untuk maju, untuk menghargai diri sendiri, untuk merasa diri pantas dan layak melakukan atau mengejar sesuatu; 
  3. kebebasan (freedom) ; kebebasan dari sikap menghamba serta memiliki kemampuan untuk memilih. Ini merupakan konsep kemerdekaan manusia.
Bertolak dari tiga komponen dasar di atas, proses pembangunan di semua masyarakat paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti sebagai berikut, peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi individu.

Jadi pembangunan itu harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individu maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih baik secara material maupun spiritual.