hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia. pembangunan manusia indonesia seutuhnya itu berarti pembangunan yang dapat menyentuh kebutuhan seluruh aspek kehidupan rakyat baik secara material maupun spiritual. hasil-hasil pembangunan itu benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat serta keseluruh wilayah indonesia.
untuk merealisasikan hakekat dan tujuan pembangunan nasional tersebut, maka pembangunan masyarakat dalam era reformasi sekarang ini, perlu terus ditingkatkan terutama melalui pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang mampu berperan mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat demi tercapainya keberhasilan pembangunan. keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat yang juga dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat.
memperhatikan arti penting partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan, dapatlah dikatakan bahwa pelaksanaan pembangunan itu merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat, sehingga perlu dikembangkan secara terus menerus memberikan dukungan yang maksimal di dalam pelaksanaan pembangunan perkotaan maupun dalam pembangunan desa.
perubahan dapat menyangkut berbagai hal, perubahan fisik oleh proses alami dan perubahan kehidupan manusia oleh dinamika kehidupan itu sendiri. perubahan yang menyangkut kehidupan manusia atau terkait dengan lingkungannya yang berupa fisik, alam dan sosial disebut perubahan sosial (koentjaraningrat, 1985 : 16); yang dalam hal ini adalah dengan melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat di dalamnya.
selanjutnya koentjaraningrat (1985;17) mengemukakan bahwa : perubahan sosial akan merupakan kemunduran apabila manusia tenggelam dalam persoalan-persoalan yang dihadapinya dan tidak dapat mengambil sikap atau keputusan terhadap keadaan baru, maka dalam keadaan itu akan terjadi frustasi dan apatis. perubahan masyarakat menjadi kemajuan dengan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemajuan teknologi dan menghindari bahwa bahaya degradasi martabatnya.
perubahan sosial tertuju kepada kemajuan keadaan dan hidup anggota masyarakat, sehingga akan dinikmati pula oleh individu. perubahan kepada kemajuan dan hidup ini sangat erat hubungannya dengan kepemimpinan. faktor kepemimpinan penting sekali dan amat menentukan dalam kehidupan setiap bangsa, karena maju mundurnya masyarakat, jatuh bangunnya bangsa ditentukan oleh pemimpinnya, dan pemimpinlah yang merancang masa depan serta menggerakkan masyarakat untuk mencapainya.
definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli seperti pfiffner dan presthus (dalam pamudji, 1995;2) ; terence dan larson (dalam rufinus lahur, 1991;322) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses mana yang seorang mempengaruhi kelompok kearah pencapaian tujuan kelompok atau organisasi yang diinginkan. senada dengan itu ralph m. stogdill (1974 ; 9-10) dalam bukunya handbook of leadership, kepemimpinan adalah proses atau tindakan mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang terorganisir dalam usahanya menetapkan tujuan dan pencapaian tujuan tersebut.
selanjutnya raymond j. burby (dalam pamudji, 1995;2) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan orang. senada dengan pendapat tersebut r.c. davis (dalam pamudji, 1995;18) menyebutkan kepemimpinan sebagai kekuatan dinamik yang pokok yang mendorong, memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuannya.
berbicara mengenai kepemimpinan dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan yang terkait langsung dengan empowering adalah pembangunan desa atau kelurahan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan lembaga desa atau kelurahan secara simultan. dengan tujuan ini pembangunan dirancang untuk menjadi landasan yang kokoh bagi pembangunan daerah dan bahkan pembangunan nasional. pembangunan desa atau kelurahan juga diharapkan dapat menjadi pembangunan yang berwawasan masa depan dan berkelanjutan.