lama juga ya nggak bikin postingan… terakhir hari jum’at 6 januari 2012 kemarin… he…he… niatnya mulai dinihari ini, mau rutin lagi membuat postingan, mau rajin lagi belajar…he…he… setelah mengobrak-abrik banyak file sumber referensi, ketemu ne “bahan pelajaran baru” yang agak asing buat saya.. dan memaksa saya untuk berpikir “dua belas kali lebih serius” agar bisa lebih mengerti dan memahami. maklum otak saya masih pakai prosesor pentium satu… he…he…
kayaknya nggak perlu berbanyak kata, langsung ke tkp saja ya… malam ini adalah pelajaran analisis ekonometrika…khususnya yang berkaitan dalam hal pemilihan model yang baik… untuk lebih jelas berikut paparannya :
bahwa dalam analisis ekonometrik, pemilihan model empirik merupakan salah satu langkah yang penting, disamping pembentukan model yang dapat ditaksir, estimasi, pengujian hipotesis, peramalan dan analisis mengenai implikasi kebijakan dari model tersebut.
mengutip pendapatnya harvey (1991) yang mengatakan bahwa analisis ekonometrika… sebuah model empirik dapat dikatagorikan kedalam model yang baik, apabila memenuhi syarat :
parsimony
yaitu model yang dibentuk disederhanakan sedemikian rupa sehingga hanya variabel-variabel yang dianggap penting dan dipilih yang dimasukkan ke dalam model dan bila model tersebut mencakup sejumlah kecil parameter.
identifiability
model yang baik adalah model yang dapat meng-estimasi satu himpunan nilai-nilai parameter yang unik untuk satu himpunan data yang tertentu. dengan demikian, suatu model yang tidak mempunyai identifiability berarti model tersebut dapat meng-estimasi lebih dari satu himpunan nilai parameter yang konsisten dengan data.
data coherency
model yang koheren dengan data artinya model tersebut cukup mampu menjelaskan. kriteria ini tidak lain merupakan kriteria keserasian atau goodness of fit dan biasanya didekati dengan menggunakan koefisien determinasi (coefficient of determination) r2 dari suatu regeresi linear.
data admissbility
model yang baik tidak mempunyai kemampuan untuk memprediksi besaran-besaran ekonomi yang menyimpang dari kendala definisi ekonomika.
theoreticall consistency
model yang baik tentu saja model yang konsisten dengan teori ekonomika atau setidak-tidaknya konsisten dengan teori pesaingnya.
predictive power
model yang baik haruslah mempunyai kemampuan untuk mengprediksi di dalam sampel.
encompassing
model yang baik jika dia mampu mengungguli model pesaingnya dalam arti bahwa dia dapat menjelaskan temuan-temuan yang dihasilkan oleh model pesaing.
hampir sama dengan paparan pendapat harvey (1991), hendry dan ericsson (1991) menyebutkan adanya enam kriteria dalam memilih model yang baik yaitu ; theoreticall consistency, innovation error yang tercermin dalam spesifikasi dinamik, weak exogeneity, parameter constancy, data admissibility dan encompassing.
sedangkan menurut pendapatnya thomas (1993 dan 1997) berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh hendry dan richard (1983) menyebutkan bahwa model yang baik seharusnya :
(1) koheren dengan data (data coherency)
(2) mempunyai variabel bebas (independent variables) atau variabel penjelas (explanatory variables) yang eksogin (exogenous)
(3) mempunya parameter yang konstan (parameter constancy)
(4) mempunya admisibilitas terhadap data (data admissibility)
(5) konsisten dengan teori ekonomika (consistent with economic theory)
(6) mengungguli (encompass) model pesaingnya, dan sederhana (parsimonious).