alhamdulillah bisa posting tulisan lagi.... karena kemarin banyak kesibukan lain...jadi libur belajarnya...he...he...
untuk postingan kali ini, saya belajar dan ingin membagi bahan pelajaran tentang masalah ekonomi, yang lebih spesifik-nya tentang bagaimana kita menyikapi pertumbuhan ekonomi indonesia saat ini... bahan pelajaran dalam postingan ini saya petik dari “hasil bacaan” saya di surat kabar kompas yang terbit tanggal 19 desember 2011...dari tulisan yang berjudul : belanja pangkal kaya ? ditulis oleh seorang analisis ekonomi muda indonesia : muhammad khatib basri...
berikut beberapa pelajaran yang dapat saya petik dari tulisan tersebut :
pelajaran pertama :
“pepatah kuno : hemat pangkal kaya ternyata menjadi sumber perdebatan antara keynes dan neo classical economics. keyness mengajukan proposisi menarik, yaitu : jika semua orang menabung dalam masa resesi, konsumsi akan turun. akibatnya permintaan agregat dan pertumbuhan ekonomi menurun. dari proposisi ini keyness seakan ingin mengatakan : belanjalah pada saat resesi”
pelajaran kedua :
pertanyaan : belanja pangkal kaya ? menjadi penting untuk mencari jawaban dari kemajuan perekonomian negara kita saat ini. munculnya kelas konsumen baru, dari hasil studi bank dunia (2011) bahwa ada 30 juta orang indonesia yang pengeluaran perkapitanya lebih dari 4 dollar as per hari. dikatakan ini hampir setara / sama besar dengan populasi gabungan antara singapura dan malaysia”
pelajaran ketiga :
chennery dan syrquin (1975) membenarkan hukum engle : elastisitas pendapatan terhadap permintaan non makanan lebih besar dari 1. kenaikan pendapatan per kapita sebesar 1 persen akan meningkatkan permintaan konsumsi non makanan lebih dari 1 persen.
pelajaran keempat :
sejalan dengan pendapatan per kapita, konsumsi kan bergeser dari “kebutuhan” (seperti makanan) ke “keinginan”. ini menjelaskan mengapa penjualan mobil, sepeda motor, telepon selular dan rumah naik tajam. kenaikan pendapatan per kapita akan meningkatkan permintaan terhadap jasa jauh lebih cepat dibandingkan dengan sektor manufaktor.
pelajaran kelima :
namun, dalam jangka panjang, kita tidak bisa hidup hanya mengandalkan pepatah : belanja pangkal kaya. kita bisa belajar dari krisis eropa dan amerika serikat yang timbul akibat dari “besar pasak dari pada tiang”. disini argumen neo-classic tentang pentingnya tabungan menjadi benar. tabungan berlimpah akan membuat biaya investasi turun, yang pada gilirannya akan mendorong investasi. tampaknya kita memang masih perlu bekerja keras sebelum bersenang-senang. seperti pepatah yang masih relevan hingga kini : berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.