Test of Validity (Uji Kesahihan)
Singarimbun (1995:124) menyatakan bahwa “validitas merujuk pada sejauh mana suatu alat dapat mengukur apa yang ingin diukur”. Dengan kata lain, Nasution (1996:105) mengatakan bahwa “validitas membuktikan taraf kesesuaian antara yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan”. Sehingga, jika peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang digunakan tersebut harus mampu mengukur apa yang ingin diukurnya. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dikenakan test tersebut.
Selanjutnya uji validitas untuk jawaban kuesioner tingkat pengukuran Likert’s Summated Rating dilakukan melalui teknik korelasi antara masing-masing item pertanyaan dengan total item pertanyaan tersebut. Karena data yang diperoleh adalah data yang bertaraf ordinal maka uji korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Rank-Spearman (Spearman’s-Rho).
Selanjutnya untuk menentukan validitas sebuah pertanyaan dilakukan uji t-student dengan taraf signifikansi 95% atau alpha = 0,05, thitung yang diperoleh dibandingkan dengan ttabel, dengan derajat kebebasan (dk = n-2) (92 = 94-2). Ketentuan yang dipakai adalah :
1. Jika t-hitung > t-tabel maka pertanyaan tersebut adalah valid.
2. Jika t-hitung < t-tabel maka pertanyaan tersebut adalah tidak valid.
Test of Reliability (Uji Keandalan)
Penerapan tes ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang dipergunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini akan menggunakan test belah dua. Teknik test belah dua dalam penelitian ini (Arikunto, 1996:171-173) menggunakan teknik test belah dua dari Spearman-Brown, menurut Singarimbun (1995:144) dalam tahapan selanjutnya dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
- Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan. Dalam penelitian ini cara yang diambil adalah berdsarkan nomor ganjil-genap. Nomor ganjil sebagai belahan pertama dan nomor genap sebagai belahan kedua.
- Skor masing-masing item pada belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dau skor total untuk masing-masing responden, yaitu skor total belahan pertama dan skor total belahan kedua.
- Mengkorelasikan kedua skor tersebut dengan menggunakan teknik korelasi Rank-Spearman (Spearman’s Rho).
- Jika t-hitung > t-tabel maka pertanyaan tersebut adalah reliabel
- Jika t-hitung < t-tabel maka pertanyaan tersebut adalah tidak reliabel