Dalam Kamus Bahasa Indonesia
Populer, partisipasi didefinisikan sebagai “hal turut berperan serta dalam
suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta”.Sementara itu dalam kamus Bahasa
Inggris partisipasi disebut dengan “Participate”
yang artinya mengikutsertakan atau mengambil bagian, sementara orang yang ikut
serta atau ambil bagian dalam suatu kegiatan tersebut, dalam Bahasa Inggris
disebut dengan “Participant”.
Partisipasi adalah pengikut sertaan suatu aktifitas untuk membangkitkan
perasaan serta dalam kegiatan organisasi, turut serta dalam organisasi.
Untuk
memperjelas pengertian tersebut Bhattacharyya (dalam Supriatna, 1985:30)
mengatakan bahwa partisipasi menurut literatur berarti ikut serta mengambil
bagian dalam kegiatan bersama. Sedangkan Mubyarto (1984:35) mendefinisikan
sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan
setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri.
Selain
itu, Bank Dunia (1990) mendefinisikan Partisipasi sebagai “Suatu proses dimana
setiap stakeholders mempengaruhi dan
membagi pengawasan pada inisiatif pembangunan dan keputusan serta sumberdaya
yang mempengaruhi mereka”. Dari definisi tersebut terdapat beberapa konsep
yaitu Stakeholders (pihak-pihak yang
berkepentingan), pengawasan dan sumberdaya. Ketiga konsep tersebut kemudian
saling interaksi dalam suatu sistem atau proses yang disebut partisipasi.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah hal
ikut sertanya setiap orang atau kelompok orang dalam suatu kegiatan dan
merupakan suatu aktifitas dalam organisasinya untuk mencapai tujuan yang mereka
inginkan. Jika dihubungkan dengan kegiatan sosial, maka partisipasi dapat
diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sosial untuk mencapai
tujuan sosial kemasyarakatan yakni meningkatkan keadaan sosial masyarakat menuju
terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sumarto yang mengatakan : partisipasi merupakan proses anggota
masyarakat sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi, mengambil
peran serta ikut mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
kebijakan-kebijakan yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka.
Proses
masyarakat dalam mengambil peran dalam kegiatan sosial sebagai mana pendapat
yang dikemukakan diatas, dalam kenyataannya tidak terjadi begitu
saja.Dibutuhkan motivasi terhadap masyarakat agar mau berpartisipasi dalam
suatu kegiatan sosial masyarakat, dalam hal ini Soetomo menegaskan,
Berdasarkan
motivasi yang mendasarinya, partisipasi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk,
yakni ; berpartisipasi karena perasaan takut, berpatisipasi karena sekedar
ikut-ikutan dan solidaritas, berpartisipasi karena mengerti dan sadar bahwa partisipasinya
dalam kegiatan sosial tersebut merupakan kewajiban sekaligus haknya.
Selanjutnya
menurut Soetomo bentuk partisipasi yang paling terakhir itulah yang paling
ideal. Meskipun demikian harus disadari pula, bahwa dalam praktek tidak jarang
terjadi bentuk partisipasi karena perasaan takut (pertama) serta bentuk
partisipasi karena ikut-ikutan dan solidaritas (kedua) mendahului bentuk
partisipasi atas dasar kesadaran pribadi (ketiga).karena bentuk partisipasi
atas dasar kesadaran pribadi dianggap paling ideal, maka yang paling penting dalam
menggerakkan partisipasi adalah penanaman pengertian secara luas dan merata
tentang makna partisipasi dalam kegiatan sosial, arti penting bermasyarakat
serta kegotong royongan.
Dari
uraian diatas, maka dapat dikatakan partisipasi membutuhkan suatu interaksi
antara masyarakat dan pemerintah, interaksi yang dimaksud adalah saling
pengertian dan mendukung antara pemerintah dan masyarakat, tanpa ada itu maka
partisipasi masyarakat dalam suatu kegiatan social akan sulit terjadi.
Menurut
Ach. Wazir Ws, partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara
sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu,
seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam
kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai,
tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama.”
Pengertian
partisipasi yang dikemukakan diatas dimaksudkan bahwa dalam partisipasi berupa
wujud kesadaran diri seseorang atau sekelompok masyarakat untuk turut berperan
dalam konteks hubungan sosial dimana
memiliki rasa tanggung jawab bersama dari dalam diri masing-masing
Partisipasi
masyarakat menurut Isbandi adalah : Keikutsertaan masyarakat dalam proses
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah,
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Mikkelsen membagi partisipasi menjadi 6 (enam)
pengertian, yaitu:
- Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan;
- Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan;
- Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri;
- Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu;
- Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial;
- Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka.
Dari
tiga pakar yang mengungkapkan definisi partisipasi di atas, dapat dibuat
kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang, atau
sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela
dalam program pembangunan dan terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring sampai pada tahap evaluasi.