pelajaran kedua, untuk hari ini. agak lumayan serius. dari bahan yang saya baca, harus saya telaah dengan seksama, agar ketika saya menulis dalam bentuk makalah jadi sedikit mudah. ufts… pelajaran yang ini agak lumayan susah juga saya pahami… maklum mikirnya masih pakai pentium dua…he…he…
berikut uraian---saya susun dalam bentuk ringkasan-ringkasan pendek-- untuk pelajaran yang kedua, untuk hari ini, tentang teori dasar tabel input output :
1#
model input output pertama kali diperkenalkan oleh wassily w. leontief dari harvard university pada tahun 1963.
2#
analisis input output merupakan suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengkait antar sektor atau kegiatan ekonomi.
3#
analisis input output berangkat dari anggapan bahwa suatu sistem perekonomian terdiri atas sektor-sektor yang berkaitan. masing-masing sektor tersebut menggunakan output dari sektor lain sebagai input untuk memproduksi output yang akan diproduksi sektor tersebut.
4#
analisis input output sebagai usaha untuk memasukkan fenomena keseimbangan umum dalam analisis empiris sisi produksi (nazara 1997),
5#
analisis input output merupakan suatu peralatan analisis keseimbangan umum. analisis itu didasarkan suatu situasi perekonomian.
6#
keseimbangan dalam analisis input output didasarkan arus transaksi antar pelaku perekonomian.
7#
penekanan utama dalam analisis input output ini adalah pada sisi produksi. teknologi produksi yang digunakan oleh perekonomian tersebut memegang peranan penting dalam analisis.
8#
lebih spesifik lagi, teknologi yang memegang peranan besar adalah teknologi dalam kaitannya dengan penggunaan input antara.
9#
tabel input output adalah suatu sistem informasi statistik yang disusun dalam bentuk matrik yang mengambarkan transaksi barang dan jasa-jasa antar sektor-sektor ekonomi.
10#
aspek yang ingin ditonjolkan oleh tabel input output adalah bahwa setiap sektor mempunyai keterkaitan/ketergantungan dengan sektor lain, seberapa besar ketergantungan suatu sektor ditentukan oleh besarnya input yang digunakan dalam proses produksinya, dengan kata lain pengembangan suatu sektor tidak akan tercapai tanpa dukungan input yang memadai dari sektor lain, oleh karena itu perencanaan suatu sektor harus pula memperhatikan prospek pengembangan sektor-sektor terkait secara terintegrasi.