Tipologi Perekonomian Regional
Pola pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat digambarkan melalui tipologi Klassen. Pengelompokan suatu daerah didasarkan pada perbandingan tingkat pertumbuhan (r) dan pendapatan (y) kabupaten/kota dengan tingkat pertumbuhan dan pendapatan rata-rata Propinsi. Tipologi Klassen membagi daerah menjadi empat yaitu :
a. daerah maju dan tumbuh cepat (rapid growth region), yaitu kabupaten/kota yang laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitanya lebih tinggi dibanding rata-rata propinsi. Daerah ini merupakan daerah yang paling maju tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonominya;
b. daerah yang berkembang cepat (growing region), yaitu kabupaten/kota yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, tetapi pendapatan per kapitanya lebih rendah dibanding rata-rata propinsi. Daerah ini mempunyai potensi pengembangan besar tetapi belum dimanfaatkan secara baik;
c. daerah maju tetapi tertekan (retared region), yaitu kabupaten/kota yang tingkat pendapatan per kapita lebih tinggi tetapi pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding rata-rata propinsi. Daerah pada klasifikasi ini relatif telah maju, tetapi laju pertumbuhan ekonominya menurun akibat tertekannya kegiatan utama pembangunan di daerah ini;
d. daerah relatif tertinggal (relatively backward region), yaitu kabupaten/kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita lebih rendah dibanding rata-rata propinsi. Tingkat kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi di daerah ini masih relatif rendah. (Syafrizal, 1997 : 30-31).
Disparitas Regional
Tujuan pembangunan bukan semata-mata mengejar pertumbuhan ekonomi, salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di Indonesia adalah tingkat pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Indeks Williamson merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemerataan pembangunan, yaitu dengan mengukur tingkat kesenjangan regional di suatu wilayah.