Pada dasarnya banyak faktor penyebab kemiskinan, namun dapat dikatakan sumber penyebab kemiskinan bisa berasal dari faktor internal individu itu sendiri maupun dari lingkungan eksternal. Sebagai umat beragama tentu meyakini adanya kekuasaan di luar dirinya yang menentukan jalan hidup seseorang. Namun kemiskinan yang hadir tidak bisa disandarkan dengan takdir. Memang sering ditemukan adanya seseorang yang memiliki kekurangan fisik dibanding dengan orang lain, namun demikian tidak semua orang yang memiliki kekurangan fisik miskin. Bahkan orang dengan fisik yang sempurna juga ada yang miskin. Kemiskinan bisa datang karena kemalasan individu, minimnya pendidikan, bisa juga karena lingkungan sehingga membuat seseorang tidak mampu mengakses kebutuhan dasar dan menjadi miskin.
Iwan Nugroho dan Rochmin Dahuri (2004 : 165-168) menyatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi absolut atau relatif yang menyebabkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku didalam masyarakat karena natural, struktural dan kultural,”.
Dari uraian di atas maka berdasarkan penyebabnya kemiskinan dapat digolongkan menjadi tiga golongan. Pertama kemiskinan alami yang disebabkan keterbatasan kualitas sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua kemiskinan struktural yang langsung atau tidak langsung diakibatkan oleh berbagai kebijakan, peraturan, dan keputusan dalam pembangunan. Kemiskinan ini umumnya ditandai dengan ketimpangan antara lain kepemilikan sumber daya, kesempatan berusaha, keterampilan, dan faktor lain yang menyebabkan perolehan pendapatan tidak seimbang dan mengakibatkan struktur sosial yang timpang. Ketiga kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang lebih banyak disebabkan sikap individu dalam masyarakat yang mencerminkan gaya hidup, perilaku, atau budaya yang menjebak dirinya dalam kemiskinan.
Sulistiyani (2004 : 29-30) menggolongkan kemiskinan menjadi kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut adalah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok minimum. Sedangkan kemiskinan relatif adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum, akan tetapi secara relatif mereka berada dibawah rata-rata pendapatan masyarakat. Kesenjangan yang terjadi antar lapisan penduduk dalam suatu masyarakat pada hakekatnya bersumber pada masalah kemiskinan yang dialami oleh masyarakat yang bersangkutan. Untuk itu setiap upaya mengurangi tingkat kesenjangan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari upaya penanggulangan kemiskinan. Disamping itu juga terdapat pendekatan yang berbeda untuk mengatasi kedua jenis kemiskinan ini dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
Postingan Terkait :
Tentang Konsep kemiskinan
Ukuran Atau Batasan Kemiskinan