tinjauan pustaka : teori basis ekonomi

teori basis ekonomi mengemukakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan daerah dalam memenuhi permintaan akan barang dan jasa dari daerah lain. kemampuan suatu daerah untuk mengekspor produknya akan memicu timbulnya efek pengganda (multiplier effect). pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan menciptakan peluang kerja (job creation).

strategi pembangunan daerah yang muncul yang didasarkan pada teori ini adalah penekanan terhadap arti penting bantuan (aid) kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional. implementasi kebijakannya mencakup pengurangan hambatan/batasan terhadap perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah tersebut (arsyad, 1999:116).

bandavid-val (1991:77-78) mengemukakan tentang teori basis ekonomi bahwa pertumbuhan ekonomi regional sangat tergantung pada permintaan (demand) yang bersifat ekstern dari luar daerahnya. menurut hoover (1984:316-317), pertumbuhan beberapa sektor basis akan menentukan pembangunan daerah secara keseluruhan, sementara sektor non basis hanya merupakan konsekuensi-konsekuensi dari pembangunan daerah. barang-barang dan jasa-jasa dari sektor basis yang diekspor akan menghasilkan pendapatan bagi daerah serta meningkatkan konsumsi dan investasi. peningkatan pendapatan tidak hanya menyebabkan kenaikan permintaan terhadap sektor basis, tetapi juga akan meningkatkan permintaan terhadap sektor non basis, yang pada akhirnya akan mendorong pula kenaikan investasi sektor non basis.

selanjutnya glasson (1990: 63) mendefinisikan kedua sektor tersebut sebagai berikut :
  1. kegiatan sektor basis (basic activities) adalah kegiatan sektor ekonomi yang mengekspor barang dan jasa-jasa ke tempat lain di luar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan, artinya bahwa sektor ini dalam aktifitasnya mampu melayani baik pasar domestik maupun pasar di luar daerah itu;
  2. kegiatan sektor non basis (non basic activities) yaitu kegiatan sektor ekonomi yang hanya mampu menyediakan barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas-batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan.

menurut teori ini bahwa suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak terjadi peningkatan dari sektor ekspor di daerah tersebut, namun pada kenyataannya suatu daerah dapat berkembang walaupun terjadi penurunan ekspor, jika pada sisi lain sektor non ekspor dapat tumbuh dan berkembang sehingga mengimbangi penurunan sektor ekspor tersebut, dan hal ini merupakan salah satu kelemahan teori ini. namun demikian, para ilmuwan dan praktisi tetap memanfaatkannya dalam kegiatan-kegiatan penelitian empirik. penggunaan teori ini dalam studi empirik dimaksudkan untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang termasuk sektor basis maupun sektor non basis disuatu wilayah atau daerah.